The Tenure Arrangement Of Primary Constitutional Organ Leaders In Indonesian Constitutional System
DOI:
https://doi.org/10.31078/consrev212Keywords:
Arrangement, Tenure, Primary Constitutional OrganAbstract
The tenure arrangement of primary constitutional organ leaders is required as the implementation of power limitation principle and the manifestation of political equality principle as the characteristic of democratic state. The tenure arrangements of primary constitutional organ leaders in Indonesia have four models: tenure arrangement through the 1945 Constitution, tenure arrangement through Law, tenure arrangement which is not regulated by law but regulated in the constitutional organs’ internal regulation, and tenure arrangement which is not regulated by law as well as internal regulation. The problem in this paper is: First, how is the arrangement of leadership tenure in the constitutional organs according to the Indonesian legislation system. Second, how to adjust the arrangement of constitutional organ leader in order to provide legal certainty and prevent conflict that can disrupt organs’ performance. The arrangement through the Constitution is the most powerful model in term of legal certainty regarding that the Constitution is in the highest national legal order and materials related to the structure and organization of primary constitutional organs constitute the Constitution’s substance. The model not regulated in law but regulated in internal regulation prone to cause conflict because every member of the constitutional organs which meets the requirements may change the internal regulation at any time. To avoid this conflict, this paper concludes that it requires the change of regulation regulating the tenure of constitutional organ leaders so that it is no longer regulated in the constitutional organs’ internal regulations, but it is set in the 1945 Constitution or at least in the Law in order to have a better legal certainty.References
Ali, Ahmad. 2009. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judical Prudence. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Asshiddiqie, Jimly. 2004. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI.
Asshiddiqie, Jimly. 2005. Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Konstitusi Press.
Asshiddiqie, Jimly. 2010. “Islam dan Tradisi Negara Konstitutional”, a paper presented at Seminar on Indonesia-Malaysia, UIN/IAIN Padang, Padang, 7 October 2010.
Asshiddiqie, Jimly. 2011. “Gagasan Negara Hukum Indonesia”, a paper presented at Forum Dialog Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Ministry of Law and Human Rights, 22-24 November 2011.
Asshiddiqie, Jimly. 2015. “Liberalisasi Sistem Pengisian Jabatan Publik”, a paper presented at 2nd Konferensi Hukum Tata Negara, Universitas Andalas, Padang, September 2015.
Atmadja, Dewa Gede. 2010. Hukum Konstitusi, Problematika Konstitusi Indonesia Sesudah Perubahan UUD 1945, Malang, Setara Press.
Attamimi, A. Hamid S. 1990. Peranan Keputusan Presiden RI dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara. Dissertation. Jakarta: Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia.
Budiardjo, Mirriam. 1989. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia.
DPD RI. 2006. “Profil”, http://dpd.go.id/halaman-profil, accessed 10 April 2016. Fishkin, James S. When the People Speak Deliberative Democracy and Public
Consultation, Oxford: Oxford University Press.
Hardiman, F Budi. 2009. Demokrasi Deliberatif, Menimbang ‘Negara Hukum’dan ‘Ruang Publik’ dalam teori Diskursus Jurgen Habermas, Jakarta: Kanisius.
Haris, Syamsuddin. 1997. “Soal Pembatasan Kekuasaan Presiden”, Kolom Tempo, 3 September 1997, http://tempo.co.id/ang/min/02/27/kolom4.htm, accessed 30 April 2016.
Hukumonline 2011. “Masa Jabatan Ketua MK Dipersingkat, Masa jabatan Ketua dan Wakil Ketua MK ditetapkan selama 2,5 tahun sebagai bahan evaluasi”, http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4df8706b5baae/dpr-pangkas-masa-jabatan-ketua-mk, accessed 10 April 2016.
Kelsen, Hans. 1973. General Theory Of Law and State, translated by Anders Wedberg, New York: Russel & Russel.
Kompas.com. 2015. “Survei LSI: Kepercayaan Publik terhadap DPR ada di Titik Terendah”, http://nasional.kompas.com/read/2015/12/17/14485741/Survei.LSI. Kepercayaan.Publik.Terhadap.DPR.Paling.Rendah, accessed 11 April 2016.
Kompas.com. 2016. “Anggota DPD: Polemik Pemangkasan Masa Jabatan Pimpinan untuk Evaluasi Kinerja, http://nasional.kompas.com/read/2016/04/19/13072211/ Anggota.DPD.Polemik.Pemangkasan.Masa.Jabatan.Pimpinan.untuk. Evaluasi.Kinerja?utm_campaign=related&utm_medium=bp-kompas&utm_ source=news&, accessed 19 April 2016.
Kompas.com. 2016. “Irman Gusman Anggap Pemangkasan Masa Jabatannya bertentangan dengan UU”, http://nasional.kompas.com/read/2016/03/17/22361671/Irman.Gusman. Anggap.Pemangkasan. Masa.Jabatannya.Bertentangan.dengan.UU?utm_source=RD&utm_ medium=inart&utm_campaign=khiprd, accessed 10 April 2016.
Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN) and Mahkamah Konstitusi RI, 2005. Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antar Lembaga Negara, Jakarta: KRHN, 2005.
Magnis-Suseno, Franz. 1995. Mencari Sosok Demokrasi: Sebuah telaah filosofis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mahfud MD, Moh. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia: Studi tentang Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan, Jakarta: Rineka Cipta.
Manan, Bagir. 1992. Dasar-Dasar Perundang-undangan Indonesia, Jakarta: In- Hill-Co.
Manan, Bagir. 1995, Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi Suatu Negara, Bandung: Mandar Maju.
Mahkamah Konstitusi RI. 2010. Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Latar Belakang, Proses, dan Hasil Pembahasan 1999-2002, Book VIII Warga Negara dan Penduduk, Hak Asasi Manusia, dan Agama, Jakarta: Sekretariat Jenderal MKRI.
Pierson, Christoper. 2004. Modern State. Second Edition, New York: Routledge.
Saragih, Moh. Kusnardi and Bintan R. 1994. Susunan Pembagian Kekuasaan Menurut Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: Gramedia.
Syarif, Amirudin. 1987, Perundang-undangan, Dasar, Jenis, Dan Teknik Membuatnya. Jakarta: Bina Aksara.
Soemantri, Sri. 2002. Undang-Undang Dasar 1945 Kedudukan dan Aspek-Aspek Perubahannya, Bandung: Unpad Press.
Sekretariat Jenderal MPR RI. 2012. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Jakarta: Sekjend MPR.
Sibuea, Hotma P. 2014. “Pemberhentian Presiden/Wakil Presiden Pada Masa Jabatan Oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Sistem Ketatanegaaan Indonesia”, Jurnal Hukum Staatrechts, Volume 1, Issue 1, October 2014.
Statis, Stephen W. The Twenty-Second Amendment: A Practical Remedy Or Partisan Maneuver?. Constitutional Commentary, vol 7.
Tabbarok, Alexander. 1994. “A Survey, Critique, and New Defense of Term Limits”, Ceto Journal, Volume 14, Issue 2, FaIl 1994.
Thaib, Dahlan, et. al. 1999. Teori Hukum dan Konstitusi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asshiddiqie, Jimly. 2004. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI.
Asshiddiqie, Jimly. 2005. Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Konstitusi Press.
Asshiddiqie, Jimly. 2010. “Islam dan Tradisi Negara Konstitutional”, a paper presented at Seminar on Indonesia-Malaysia, UIN/IAIN Padang, Padang, 7 October 2010.
Asshiddiqie, Jimly. 2011. “Gagasan Negara Hukum Indonesia”, a paper presented at Forum Dialog Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Ministry of Law and Human Rights, 22-24 November 2011.
Asshiddiqie, Jimly. 2015. “Liberalisasi Sistem Pengisian Jabatan Publik”, a paper presented at 2nd Konferensi Hukum Tata Negara, Universitas Andalas, Padang, September 2015.
Atmadja, Dewa Gede. 2010. Hukum Konstitusi, Problematika Konstitusi Indonesia Sesudah Perubahan UUD 1945, Malang, Setara Press.
Attamimi, A. Hamid S. 1990. Peranan Keputusan Presiden RI dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara. Dissertation. Jakarta: Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia.
Budiardjo, Mirriam. 1989. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia.
DPD RI. 2006. “Profil”, http://dpd.go.id/halaman-profil, accessed 10 April 2016. Fishkin, James S. When the People Speak Deliberative Democracy and Public
Consultation, Oxford: Oxford University Press.
Hardiman, F Budi. 2009. Demokrasi Deliberatif, Menimbang ‘Negara Hukum’dan ‘Ruang Publik’ dalam teori Diskursus Jurgen Habermas, Jakarta: Kanisius.
Haris, Syamsuddin. 1997. “Soal Pembatasan Kekuasaan Presiden”, Kolom Tempo, 3 September 1997, http://tempo.co.id/ang/min/02/27/kolom4.htm, accessed 30 April 2016.
Hukumonline 2011. “Masa Jabatan Ketua MK Dipersingkat, Masa jabatan Ketua dan Wakil Ketua MK ditetapkan selama 2,5 tahun sebagai bahan evaluasi”, http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4df8706b5baae/dpr-pangkas-masa-jabatan-ketua-mk, accessed 10 April 2016.
Kelsen, Hans. 1973. General Theory Of Law and State, translated by Anders Wedberg, New York: Russel & Russel.
Kompas.com. 2015. “Survei LSI: Kepercayaan Publik terhadap DPR ada di Titik Terendah”, http://nasional.kompas.com/read/2015/12/17/14485741/Survei.LSI. Kepercayaan.Publik.Terhadap.DPR.Paling.Rendah, accessed 11 April 2016.
Kompas.com. 2016. “Anggota DPD: Polemik Pemangkasan Masa Jabatan Pimpinan untuk Evaluasi Kinerja, http://nasional.kompas.com/read/2016/04/19/13072211/ Anggota.DPD.Polemik.Pemangkasan.Masa.Jabatan.Pimpinan.untuk. Evaluasi.Kinerja?utm_campaign=related&utm_medium=bp-kompas&utm_ source=news&, accessed 19 April 2016.
Kompas.com. 2016. “Irman Gusman Anggap Pemangkasan Masa Jabatannya bertentangan dengan UU”, http://nasional.kompas.com/read/2016/03/17/22361671/Irman.Gusman. Anggap.Pemangkasan. Masa.Jabatannya.Bertentangan.dengan.UU?utm_source=RD&utm_ medium=inart&utm_campaign=khiprd, accessed 10 April 2016.
Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN) and Mahkamah Konstitusi RI, 2005. Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antar Lembaga Negara, Jakarta: KRHN, 2005.
Magnis-Suseno, Franz. 1995. Mencari Sosok Demokrasi: Sebuah telaah filosofis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mahfud MD, Moh. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia: Studi tentang Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan, Jakarta: Rineka Cipta.
Manan, Bagir. 1992. Dasar-Dasar Perundang-undangan Indonesia, Jakarta: In- Hill-Co.
Manan, Bagir. 1995, Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi Suatu Negara, Bandung: Mandar Maju.
Mahkamah Konstitusi RI. 2010. Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Latar Belakang, Proses, dan Hasil Pembahasan 1999-2002, Book VIII Warga Negara dan Penduduk, Hak Asasi Manusia, dan Agama, Jakarta: Sekretariat Jenderal MKRI.
Pierson, Christoper. 2004. Modern State. Second Edition, New York: Routledge.
Saragih, Moh. Kusnardi and Bintan R. 1994. Susunan Pembagian Kekuasaan Menurut Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: Gramedia.
Syarif, Amirudin. 1987, Perundang-undangan, Dasar, Jenis, Dan Teknik Membuatnya. Jakarta: Bina Aksara.
Soemantri, Sri. 2002. Undang-Undang Dasar 1945 Kedudukan dan Aspek-Aspek Perubahannya, Bandung: Unpad Press.
Sekretariat Jenderal MPR RI. 2012. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Jakarta: Sekjend MPR.
Sibuea, Hotma P. 2014. “Pemberhentian Presiden/Wakil Presiden Pada Masa Jabatan Oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Sistem Ketatanegaaan Indonesia”, Jurnal Hukum Staatrechts, Volume 1, Issue 1, October 2014.
Statis, Stephen W. The Twenty-Second Amendment: A Practical Remedy Or Partisan Maneuver?. Constitutional Commentary, vol 7.
Tabbarok, Alexander. 1994. “A Survey, Critique, and New Defense of Term Limits”, Ceto Journal, Volume 14, Issue 2, FaIl 1994.
Thaib, Dahlan, et. al. 1999. Teori Hukum dan Konstitusi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Downloads
How to Cite
Anggono, B. D. (2016). The Tenure Arrangement Of Primary Constitutional Organ Leaders In Indonesian Constitutional System. Constitutional Review, 2(1), 029–056. https://doi.org/10.31078/consrev212
Issue
Section
Articles
